image

Kunjungi Masjid Tertua Di Gorontalo, Fadel Muhammad: Masjid Ini Saksi Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Gorontalo

Senin, 15 April 2024 17:40 WIB

Gorontalo - Di sela-sela kegiatannya di Provinsi Gorontalo, Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad menyempatkan diri mengunjungi dan sholat di Masjid tertua di Gorontalo, Masjid Hunto Sultan Amay, di Kelurahan Biawu, Kota Selatan, Gorontalo, Senin (15/4/2024).

Begitu tiba di lokasi masjid yang sudah ditetapkan menjadi situs cagar budaya yang dilindungi UU No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya ini, didampingi pengurus dan takmir Masjid, Fadel Muhammad berkeliling area dalam dan luar masjid yang masih terjaga desain dan arsitektur aslinya.

Dari beberapa area masjid yang disambangi Fadel Muhammad, ada beberapa tempat yang mendapat perhatiannya. Di antaranya, sumur keramat tempat air wudhu Sultan Amay,  Sultan Kesultanan Gorontalo  yang membangun masjid  pada tahun 1495 dan makam seorang Aulia.  Semuanya masih terjaga keasliannya.

Usai berkeliling, Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI ini mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Masjid Hunto ini, karena mengingat sejarahnya yang sangat luarbiasa bagi masyarakat Gorontalo.

"Masjid ini dibangun oleh Sultan Amay pemimpin Kerajaan Gorontalo pada tahun 1495. Jadi sudah sangat tua dan menjadi masjid tertua di sini.  Nama Hunto berasal dari kata Ilohuntungo yang berarti basis atau pusat perkumpulan dan penyebaran Islam.
Masjid ini juga menjadi saksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di tanah Gorontalo ini. Intinya, masjid ini jadi ikon Gorontalo yang harus dijaga sampai kapanpun," terangnya.

Dari pengamatannya usai berkeliling masjid, mantan Gubernur Provinsi Gorontalo dua periode ini mengatakan bahwa banyak hal menarik di masjid ini yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata religi terutama untuk wisatawan muslim.

"Tadi saya melihat bangunan masjid ini hampir keseluruhan desainnya masih terjaga keasliannya.  Lalu, ada situs sumur keramat tempat sang Sultan dulu mengambil air wudhu, kemudian ada makam seorang Aulia, Maulana Syeh Syarief Bin Abdul Azis yang dimakamkan pada tahun 1835, makam Sultan Amay, Raja Hulontalangi atau Raja Gorontalo bersama prajuritnya yang berada di belakang masjid. Jadi saya rasa sudah cocok menjadi tujuan wisata religi," terangnya.

Melihat pentingnya situas cagar budaya Masjid Hunto ini, Fadel Muhammad berharap agar diperhatikan pemerintah daerah. Diperhatikan betul bagian mana yang rentan rusak dan perlu direnovasi.

"Kita dan semua elemen masyarakat Gorontalo juga harus menjaga kelestarian Masjid ini jangan sampai rusak. Intinya, kita semua menjaga bersama-sama, karena ini adalah ikon daerah yang penuh sejarah untuk diwariskan kepada generasi mendatang," pungkasnya.


Anggota Terkait :

Prof. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD