image

Anggota MPR : Cinta Tanah Air Agar NKRI Kokoh

Senin, 13 Desember 2021 20:10 WIB

Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th I, MM, menekankan pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia. Bila warga negara memiliki rasa cinta kepada bangsa dan tanah air maka Indonesia akan aman dan damai.

“Cinta tanah air menjadi fondasi bagi kita. Cinta tanah air adalah bagian dari iman,” kata Neng Eem dalam Sarasehan Kehumasan MPR RI Menyapa Sahabat Kebangsaan di Cianjur, Jawa Barat, Senin (13/12/2021). Sarasehan Kehumasan dengan tema “Perempuan Berkualitas Mendukung Pembangunan yang Cerdas” ini dihadiri Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Sekretariat Jenderal MPR  Siti Fauziah, SE, MM, dan para peserta dari Perempuan Bangsa.

Peserta yang hadir dalam Sarasehan Kehumasan adalah para pengurus Perempuan Bangsa di tingkat ranting. Mereka adalah para tokoh di desa masing-masing bahkan di tingkat kecamatan. Para tokoh Perempuan Bangsa ini mempunyai pesantren atau yayasan, dan pegiat majelis taklim dan juga ketua RT. “Jadi, sebenarnya mereka sudah cinta tanah air. Setiap seminggu sekali biasanya mereka mengadakan pengajian. Disitulah timbul kecintaan kepada bangsa dan tanah air berdasarkan basis teologi. Mereka bukan ibu-ibu yang radikal,” ujar Neng Eem.

Menurut Neng Eem, MPR sebagai lembaga tinggi negara memberikan sosialisasi pentingnya penanaman cinta tanah air ini agar negara kesatuan Republik Indonesia tetap kokoh. Dia mencontohkan negara Afghanistan. Saat ini Afghanistan sebagai negara Islam yang dikuasai pemerintahan yang berhaluan Islam garis keras. Di Afghanistan saat ini masih terjadi pembunuh-pembunuhan terhadap pihak-pihak yang dianggap tidak sepaham dengan pemerintah, termasuk korbannya adalah perempuan.

“Mengapa terjadi seperti itu karena mereka tidak memiliki rasa kebangsaan. Tidak ada rasa kecintaan kepada negara. Ketika sesama anak bangsa memiliki paham yang berbeda maka terjadi konflik,” tuturnya.

Para pengungsi dari Afghanistan, lanjut Neng Eem, juga ada di Indonesia seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT). Para pengungsi itu minta tolong kepada Presiden Joko Widodo untuk mendapat suaka politik di beberapa negara. Selain Afghanistan, contoh lainnya, adalah muslim Rohingya. Ketika warga Rohingya mengungsi maka hak kewarganegaraannya dicabut. Mereka tidak bisa mendapatkan lagi hak atas harta bendanya.

Dari dua contoh itu, Neng Eem menambahkan hak dasar politik warga negara harus dilindungi dan dipertahankan. Dengan hak dasar politik warga negara itu maka warga negara bisa memenuhi hak dan kewajibannya. Warga bisa bekerja, berusaha, belajar, dan sebagainya. Ketika Indonesia aman dan damai, kita bisa bekerja, berdakwah, mendirikan sekolah dan madrasah dan lainnya.

Hal itu tidak bisa terjadi bila negara kacau, seperti di Afghanistan. Setiap hari terjadi pemboman di Afghanistan, masjid di bom, fasilitas umum juga di bom. “Mereka tidak punya rasa cinta tanah air. Itulah kenapa kita menanamkan cinta tanah air melalui berbagai kegiatan yang dilakukan MPR, seperti Sarasehan Kehumasan MPR RI Menyapa Sahabat Kebangsaan ini,” katanya.

Neng Eem berharap sahabat kebangsaan yang cinta tanah air ini diperkuat secara massif. Sehingga sahabat kebangsaan bisa tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di daerah yang rawan konflik agama, ras, suku, dan kelompok “Kalau ada sahabat-sahabat kebangsaan seperti itu, Indonesia akan aman dan damai,” pungkasnya.


Anggota Terkait :

NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Th.I., M.M.