image

Bamsoet Apresiasi Mahasiswa PTIK Berikan Penyuluhan Vaksinasi Covid-19

Senin, 16 Agustus 2021 17:29 WIB

 

JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan apresiasi kepada para mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) atas peran aktif dan dedikasinya memberikan penyuluhan kepada masyarakat DKI Jakarta untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Berkat kerja keras semua pihak, termasuk personil kepolisian, per 15 Agustus 2021, DKI Jakarta sudah memberikan lebih dari 9,017 juta vaksin Covid-19 tahap ke-1 kepada warganya. Sementara dosis tahap ke-2 sudah diberikan kepada 4,2 juta warganya. Secara nasional, DKI Jakarta berada di peringkat pertama provinsi dengan capaian tertinggi dalam vaksinasi Covid-19. Disusul Bali, Kepulauan Riau, D.I. Yogyakarta, Sulawesi Utara, dan Jambi.

"Akibat pandemi Covid-19, kita semua merasakan dampaknya, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan. Terutama semakin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan, karena pemutusan hubungan kerja dan tidak adanya kesempatan kerja. Dengan vaksinasi, selain telah membela negara dalam melawan pandemi Covid-19, kita juga turut andil dalam pemulihan ekonomi nasional," ujar Bamsoet didampingi Mohammad Rizki Pratama Soekarno saat menerima mahasiswa PTIK, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, di Jakarta, Senin (16/8/21).

Para mahasiswa PTIK yang hadir antara lain, Iptu Arief Tanaya, Iptu Arya Widjaya, Iptu Fahmi Noor Adly, Iptu Iskandar Zulkarnaen, Iptu M Said Hasan, Iptu Elnath Splendidta, Iptu Steffan lumowa, Iptu Tio Tondy, dan Iptu Tono Listianto.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dampak lain pandemi Covid-19 telah menghilangkan kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, modal dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat pengusaha kecil maupun menengah. Pandemi Covid-19 juga memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Belajar dan bekerja dari rumah, menjaga jarak, dan membiasakan diri dengan cara-cara baru menjaga kesehatan yang juga berdampak terhadap merenggangnya kohesi sosial.

"Demikian pula di sektor pendidikan, anak didik tidak dapat lagi melakukan pembelajaran dengan tatap muka, tetapi dengan pembelajaran jarak jauh yang mempengaruhi efektifitas dan proses belajar mengajar. Meskipun pembelajaran jarak jauh secara online juga berdampak positif terhadap kemampuan beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, namun keterbatasan infrastruktur penunjang pendidikan jarak jauh akan menurunkan capaian kualitas belajar dan kelulusan siswa yang tidak hanya mengukur tingkat kecerdasan, tetapi juga pembentukan karakter anak didik," jelas Bamsoet.

Kepalan Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, akibat pandemi Covid-19, tidak sedikit yang kehilangan sahabat, kerabat, anak, istri, suami, orangtua dan sanak saudara yang meninggal dunia. Karenanya, sangat penting untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan, menjaga jarak, membatasi interaksi, serta melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menurunkan tingkat persebaran, tingkat fatalitas dan kematian akibat Covid-19.

"Personel kepolisian harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menegakan protokol kesehatan. Terpenting, caranya harus persuasif dan humanis. Jangan menggunakan tindakan kekerasan apalagi sampai menimbulkan keresahan di masyarakat," pungkas Bamsoet. (*)


Anggota Terkait :

Dr. H. BAMBANG SOESATYO, S.E., S.H., M.B.A.