image

Fadel Muhammad Minta Mahasiswa Lebih Kritis

Rabu, 20 April 2022 17:33 WIB

Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad meminta para mahasiswa untuk tidak takut dan khawatir menyampaikan kebenaran. Para mahasiswa juga harus lebih kritis dalam melihat berbagai persoalan di masyarakat.

“Kita ingin munculnya generasi muda yang kritis. Saya menaruh harapan besar pada generasi muda. Hanya saya minta para mahasiswwa agar lebih kritis. Jangan khawatir dan jangan takut untuk menyuarakan kebenaran,” kata Fadel Muhammad ketika membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Produktivitas Generasi Milenial Mahasiswa Kritis dan Beraksi Nyata dalam Bela Negara” di Gorontalo, Selasa (19/4/2022).

FGD ini merupakan kerja sama Pimpinan MPR dengan Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Marhaenis (Marhaenist Youth Movement) Provinsi Gorontalo. Peserta FGD ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Gorontalo. Hadir dalam FGD ini antara lain anggota DPD H. Abdurrahman Abubakar Bahmid, Lc., Hana Hasanah Shahab, dan para narasumber.

Fadel Muhammad mengungkapkan FGD ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membuat generasi muda lebih produktif. “Kita ingin generasi muda tetap kritis dan berbuat untuk kepentingan bangsa. Generasi muda (para mahasiswa) harus bisa melihat persoalan secara lebih kritis,” ujarnya.

Dalam FGD itu, Fadel menceritakan perjalanan hidupnya untuk memotivasi para mahasiswa peserta FGD. “Setelah tamat dari sekolah di sini, saya melanjutkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Keadaan saat itu sangat berat buat saya, karena harus hidup jauh dari orangtua. Saya menjadi aktivis sejak mahasiswa, di HMI, Masjid Salman ITB, dan kegiatan sosial lainnya,” tutur Fadel.

Setelah lulus dari ITB, lanjut Fadel, bersama beberapa teman merintis usaha dengan mendirikan Bukaka Teknik. “Dari hanya beberapa orang pekerja, kami memproduksi barang-barang yang sebelumnya impor, Bukaka kemudian berkembang dengan ribuan pekerja, dan sudah menjadi perusahaan publik. Saya waktu itu sudah menjadi pengusaha dan berkecukupan,” imbuhnya.

Fadel kemudian masuk dalam dunia politik setelah diminta Sudharmono (Mensesneg pada waktu itu) agar pengusaha KADIN masuk ke Golkar. Setelah terjun ke politik, pada tahun 2000-an, Fadel mendapat tantangan untuk kembali dan membangun kampung halaman (Gorontalo). Fadel Muhammad kemudian menjadi Gubernur Gorontalo.

“Ada dua hal yang menjadi perhatian utama saat awal memimpin Gorontalo, yaitu sumber daya manusia dan pertanian. Sumber daya manusia adalah kunci pembangunan. Sedangkan pertanian, saya memfokuskan pada jagung. Dalam waktu yang tidak lama, masyarakat Gorontalo sudah bisa meningkatkan pendapatan,” ujarnya.

Selama memimpin Gorontalo, Fadel menyebutkan ada tiga kebanggaan. Pertama, kebanggaan mendapatkan Penghargaan Ketahanan Pangan Abadi. Selama tiga tahun berturut-turut Provinsi Gorontalo mendapat Penghargaan Ketahanan Pangan. Kedua, penghargaan karena bisa menurunkan angka kemiskinan di Gorontalo. Ketiga, penghargaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena keberhasilan mengelola keuangan daerah dengan membentuk Badan Keuangan Daerah (BKD). “Ini yang menjadi kebanggan saya menjadi Gubernur Gorontalo,” kata mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.  

Dari perjalanan hidup itu, Fadel mengatakan bahwa kepercayaan yang diperoleh (dari rakyat) harus diawali dengan perjuangan. “Tanpa perjuangan kita tidak mungkin mencapai apa yang kita inginkan,” katanya memotivasi mahasiswa peserta FGD.

“Peserta FGD ini adalah mahasiswa para aktivis. Saya senang, kalian adalah orang yang akan menggantikan kami. Kalian yang akan menjadi pemimpin di Provinsi Gorontalo, sebagai gubernur, bupati, atau walikota,” ujarnya.###


Anggota Terkait :

Prof. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD