image

Gus Jazil: Sidang Tahunan MPR Momentum Tumbuhkan Optimisme Bangsa

Sabtu, 14 Agustus 2021 15:28 WIB

 


JAKARTA – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI akan menggelar Sidang Tahunan pada Senin (16/8/2021). Presiden Joko Widodo dijadwalkan menyampaikan pidato laporan kinerja lembaga-lembaga negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya selama setahun terakhir. Melalui pidato Presiden, rakyat bisa mendengarkan sekaligus mengevaluasi kinerja kelembagaan pemerintahan atau lembaga negara.

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, sidang Tahunan MPR menjadi momentum untuk menumbuhkan optimisme bangsa. ”Indonesia harus segera bangkit dari keterpurukan. Pembangunan bangsa ini harus dilanjutkan. Kita tahu bersama bahwa Indonesia adalah bangsa yang tangguh dan kuat. Rakyat harus memiliki semangat dan optimisme bahwa bangsa ini bisa segera bangkit kembali dari keterpurukan yang terjadi selama lebih dari setahun terakhir,” tutur Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid, Sabtu (14/8/2021).  

Dikatakan Gus Jazil, sudah lebih dari setahun, bangsa Indonesia dirundung duka akibat pandemi Covid-19. Sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, per Jumat (13/8/2021) kemarin, tercatat total ada 3.804.943 kasus Covid-19. Sedikitnya sebanyak 115.096 warga meninggal dunia. Dan hingga saat ini kasus aktif masih mencapai 400.129 orang yang terjangkit Covid-19. Tidak hanya Indonesia, hal yang sama juga terjadi di seluruh penjuru dunia.

Tidak hanya dampak kesehatan, kata Gus Jazil, pandemi Covid-19 nyatanya telah memporak-porandakan perekonomian. Indonesia bahkan masuk ke jurang resesi. Berbagai usaha masyarakat ambruk, maskapai penerbangan dan berbagai bisnis transportasi lainnya ”megap-megap”. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) banyak yang gulung tikar. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi dimana-mana bahkan sejak masa awal-awal pandemi terjadi.


Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan menjadi kabar baik di tengah oase. BPS menyebutkan, triwulan II-2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,31% (q-to-q) sementara pertumbuhan triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 sebesar 7,07% (y-on-y). 
Dari sisi kesehatan, mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 12 Agustus 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk ruang isolasi di rumah sakit di seluruh provinsi, tidak ada yang mencapai 80%. Pelaksanaan PPKM level 4 di Jawa-Bali berhasil menurunkan kasus Covid-19 sehingga status level wilayah mengalami perubahan. Meskipun, untuk ruang Intensive Care Unit (ICU), masih terdapat beberapa provinsi dengan BOR di atas 80 persen, di antaranya adalah Bali, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau.

”Jika kita melihat angka-angka diatas, sudah sewajarnya dan menjadi keharusan bersama bahwa kita harus punya optimisme untuk segera bangkit kembali. Tidak boleh masyarakat kita patah semangat dan patah harapan. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling menyalahkan. Kita semua, bangsa ini harus bersatu padu, merapatkan barisan untuk bersama-sama bangkit dari kondisi sulit ini,” urainya.

Gus Jazil mengatakan, Indonesia memiliki sejarah sebagai bangsa yang sangat kuat dan tangguh. ”350 tahun dijajah bukan waktu yang singkat dan akhirnya bangsa ini bisa bangkit dan merdeka. Ini adalah bukti bahwa bangsa kita bukan bangsa yang lemah,” katanya.

Kini, di usianya yang ke-76 tahun, katanya, bangsa ini diuji dengan pandemi yang mengakibatkan krisis multidimensi. ”Tentu kita harus bangkit bersama, menguatkan soliditas agar segera keluar dari kesulitan ini,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa PKB) ini mengajak semua pihak untuk terus menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. ”Itu kunci. Lakukan apa imbauan pemerintah. Insyallah kita bisa mengatasi pandemi ini. Kuncinya disiplin, solid, dan selalu bergotong royong,” katanya.


Anggota Terkait :

Dr. H. JAZILUL FAWAID, SQ., M.A.