image

Ketua MPR: MPR Terus Lakukan Vaksinasi Ideologi Melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR

Senin, 16 Agustus 2021 16:48 WIB

 


Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan upaya memerangi pandemi Covid-19 beserta dampaknya tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan ketahanan tubuh dengan vaksinasi, tetapi harus dibarengi dengan upaya melakukan vaksinasi ideologi untuk meningkatkan ketahanan ideologi masyarakat Indonesia.

“Pandemi Covid-19 tidak hanya memiliki dampak ekonomis yang nyata dengan meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, kesenjangan yang berpotensi menimbulkan permasalahan dalam bidang-bidang lainnya, tetapi yang juga patut diwaspadai adalah potensi bangkitnya nilai-nilai paham individualisme, komunisme, intoleransi, separatisme, radikalisme, terorisme, dan etno nasionalisme di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, dalam pidato pengantar Sidang Tahunan MPR, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Sidang Tahunan MPR berlangsung sederhana dan terbatas dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, Pimpinan MPR, Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dan Wakil Ketua DPD, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata, serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI dan Kapolri. Turut hadir secara virtual Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri, mantan wakil presiden Try Sutrisno, Hamzah Haz, Jusuf Kalla, dan Boediono, anggota MPR, dutabesar negara sahabat, dan masyarakat diaspora di luar negeri.

Bamsoet mengungkapkan pimpinan dan anggota MPR dengan segala keterbatasan terus melakukan vaksinasi ideologi Pancasila melalui sosialisasi Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah tanah air.

“Melalui vaksinasi ideologi, kami meyakini segala potensi ancaman dan gangguan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa akan dapat dicegah dan ditangkal. Dengan badai Covid-19 justru akan semakin memperkuat  ketahanan ideologi bangsa kita , sehingga Covid-19 tidak hanya menjadi tantangan, tetapi menjadi peluang untuk bangkit beradaptasi  dengan tuntutan dinamika, situasi dan kondisi  yang baru,” papar Bamsoet.  

Dalam kesempatan itu, Bamsoet menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah bekerjakeras dan mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam rangka perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia sebagai bagian dari pemenuhan hak-hak konstitusional warga negara Indonesia.

“Kami mendukung sepenuhnya upaya-upaya pemerintah melalui sejumlah paket kebijakan dalam mengatasi pandemi Covid-19 beserta dampaknya. Realokasi APBN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk program perlindungan sosial dengan beragam skema dan saluran, refocusing anggaran kesehatan, realokasi dukungan UMKM dan korporasi, bantuan langsung tunai dana desa, insentif usaha, serta potongan tarif listrik PLN adalah kebijakan yang tepat untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Bamsoet menambahkan MPR juga mengapresiasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, para tenaga kesehatan dan relawan, jajaran TNI dan Kepolisian yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian dan penanganan Covid-19. MPR juga mengapresiasi kepada seluruh entitas masyarakat Indonesia yang telah bergotong-royong membantu penanganan pandemi Covid-19 melalui gerakan solidaritas, kepedulian sosial, baik secara individu maupun kelompok.

“Sepatutnya kita bangga memiliki ke-Indonesiaan, memiliki nilai-nilai moral dan jatidiri bangsa yang kokoh sehingga berbagai permasalahan bangsa dapat dihadapi dengan penuh optimisme dan kekuatan kebersamaan,” katanya.

Dalam pidato pengantarnya, Bamsoet mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan, menjaga jarak, membatasi interaksi, serta melakukan vaksinasi untuk mencegah dan menurunkan tingkat persebaran, tingkat fatalitas dan kematian akibat Covid-19.

“Kami juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia membangun kekuatan bersama, mendukung kebijakan pemerintah. Tidak ada lagi pengambilan paksa jenazah yang terkonfirmasi Covid-19, tidak ada lagi pemalsuan sertifikat vaksin dan test swab PCR, tidak ada lagi penimbunan obat, oksigen, dan peralatan kesehatan lainnya, serta tidak ada lagi narasi-narasi kontraproduktif yang mengganggu keprihatinan dan fokus kita bersama dalam menangani pandemi Covid-19,” katanya.


Anggota Terkait :

Dr. H. BAMBANG SOESATYO, S.E., S.H., M.B.A.