image

Kunjungi Ponpes Rubath Di Palembang, Fadel Muhammad Motivasi Santri Agar Tekun Belajar

Senin, 29 Maret 2021 13:53 WIB



Kedatangan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad di Pondok Pesantren (Ponpes) Rubath Al Muhibbien, Sako Kenten, Kota Palembang, Sumatera Selatan, 28 Maret 2021, langsung disambut Pimpinan Ponpes Al Habib Umar Abdul Azis Bin Abdurrahman Bin Shahab. Kedatangan Fadel Muhammad di ponpes itu sudah ditunggu ratusan santri.

Di hadapan ratusan santri yang berkumpul di aula, Fadel Muhammad mengatakan kedatangan dirinya ke Palembang dalam rangkan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Sosialisasi merupakan salah satu tugas MPR yang diatur dalam UU MD3”, ujarnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode dan menyasar semua kalangan termasuk kepada para santri. “Sosialisasi juga membahas masalah ketatanegaraan”, paparnya. Disampaikan kepada mereka. Pimpinan MPR saat ini terdiri dari 10 orang. “Sembilan dari partai politik dan satu dari Kelompok DPD”, tuturnya. “Nah saya yang menjadi pimpinan MPR dari Kelompok DPD”, tambahnya.

Kepada para santri, mantan Gubernur Gorontalo itu mengatakan sebagai generasi muda yang menempuh pendidikan di ponpes, diharap para santri tidak minder dalam bersaing dan menghadapi tantangan kehidupan yang ada. “Kalian harus berani dan tangguh menghadapi tantangan yang ada”, ujarnya. Ia menceritakan pengalaman dirinya yang juga pernah nyantri. Selepas nyantri ia naik kapal laut menuju ke Surabaya dengan menempuh perjalanan selama 3 hari. “Naik kapal laut saat itu menghadapi ombak yang tinggi”, ungkapnya.

Sampai di Surabaya, ia naik kereta api kelas ekonomi menuju ke Kota Bandung. Di Bandung itulah dirinya akhirnya diterima kuliah di ITB. “Pada tahun 1975, saya pernah menjadi mahasiswa teladan di ITB”, ucap mantan politisi Partai Golkar itu.

Dikatakan untuk menjadi sukses, menurutnya kita harus bekerja keras. “Sebagai santri kalian harus belajar tekun”, tuturnya. Sukses yang ada dikatakan tak akan bisa dicapai bila kita hanya duduk-duduk atau bermalas malasan. “Tak ada orang sukses tanpa perjuangan”, tegasnya. Lebih lanjut dikatakan sukses adalah perjalanan panjang. Ia harus diraih meski dengan jalan berliku dan menanjak.

Sukses akan tercapai bila kita sekolah. “Tak ada orang yang berhasil tanpa sekolah”, tuturnya. “Sekolah merupakan modal awal”, tambahnya. Untuk itulah Fadel Muhammad mendorong agar para santri terus tekun belajar hingga cita-cita tertinggi. “Kalian nanti bisa kuliah di Universitas Sriwijaya atau perguruan tinggi lainnya”, ujarnya.

Sebagai generasi muda yang menempuh dalam pendidikan yang berbasis agama Islam, Fadel Muhammad mendorong para santri agar menjadikan sholawat menjadi pegangan dalam kehidupan. “Setiap melakukan aktivitas, bacalah sholawat”, harapnya. Dengan membaca sholawat, dirinya yakin cita-cita dan harapan yang diinginkan akan tercapai.

Fadel Muhammad terkesan dengan kehidupan beragama di Palembang. Dikatakan, pada masa Kesultanan Palembang, para sultan seperti Sultan Mahmud Badaruddin II mengundang para habib untuk menyebarkan Islam di wilayah Sumatera Selatan. Para habib pun akhirnya menyebarkan Islam dengan salah satunya metodenya mendirikan lembaga pendidikan. Hal-hal seperti inilah yang menurutnya perlu ditauladani. “Sehingga dalam kesempatan kunjungan ke Palembang saya akan berziarah ke makam para ulama”, tuturnya.   


Anggota Terkait :

Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD