Lombok,- Dihadapan lebih dari 315 pengurus, Pimpinan Pusat, Wilayah dan Daerah Ikatan Da’i Indonesia (IKADI), Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA., mengingatkan bahwa dunia dakwah menghadapi tantangan yang tidak ringan, selama era disrupsi, dan era digital. Karena pada era, ini muncul upaya menjauhkan kesepakatan yang pernah dicapai antara umat dengan bangsa dan negaranya. Pada era, ini juga terdapat narasi yang akan menjauhkan umat, bangsa dan negara dari kecintaannya terhadap Islam,
Karena itu, para Da’i diajak dan diingatkan untuk makin berkontribusi dan berkolaborasi menyampaikan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin, dengan maksimal, sepenuh hati dan bertanggungjawab. Ini penting, agar perjalanan Umat dan relasinya dengan bangsa dan negara, bisa dikuatkan dan terselamatkan. Demikian juga kesepakatan, yang dulu pernah dicapai antara umat Islam dengn bangsa dan negaranya dapat diteruskan dan diwariskan pada generasi milenial dll.
“Dakwah kita di Indonesia bukan baru akan dilaksanakan. Tetapi, melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh para ulama terdahulu. Di NTB ini misalnya , ada Tuan Guru Abdul Majid, peletak dasar dakwah NW yang luar biasa fenomenal. Kemudian, dakwah itu membuat NTB hari ini sukses, bukan hanya dalam kontek pembangunan, tapi juga keagamaan. Padahal, secara geografis, NTB diapit oleh Provinsi Bali di sebelah barat dan NTT di sebelah timur. Tetapi NTB tumbuh menjadi daerah yang sangat luar biasa dengan istilah Provinsi seribu masjid dan seribu pesantren. NTB muncul sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, dan menjadi salah satu daerah dengan jumlah pengangguran terendah,” ungkap Hidayat Nur Wahid.
Pernyataan itu disampaikan Hidayat Nur Wahid atau HNW, pada Jumat (20/1/2023) malam, saat membuka Rakornas IKADI 2023 dan Grand IKADI 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rakornas IKADI 2023 dan Grand IKADI 2022 berlangsung Jumat-Minggu (20-22 Januari 2023). Ikut hadir pada acara tersebut, Ketua Dewan Syuro IKADI Prof. Dr. KH. Achmad Satori Ismail, Ketua Umum PP IKADI Dr. KH. Ahmad Kusyairi Suhail MA, Sekretaris Jendral PP IKADI Dr. Khairan Muhammad Arif MA, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M. Pd, serta Forkopimda Provinsi NTB. Selain HNW, Wakil Presiden Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, juga turut menyampaikan sambutan secara daring.
Keberhasilan NTB tumbuh menjadi daerah yang berkembang pesat, menurut Hidayat Nur Wahid menjadi penanda, di manapun dakwah bisa hadir, di situ IKADI dapat eksis dan berkontribusi di tengah banyaknya kesempatan dan tantangan. Apalagi, IKADI memiliki kekhasan, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin.
Pada kesempatan, itu HNW mengapresiasi pelaksanan Rakornas IKADI. Sukses Rakornas IKADI, menurut Anggota Komisi 8 DPR RI, itu berarti tersedianya kesempatan bagi seluruh ormas di Indonesia untuk mengembangkan diri. Keberhasilan Rakornas IKADI, juga menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negeri yang bisa terus menumbuh kembangkan potensi seluruh warga bangsa. Juga menandakan bahwa warga bangsa sangat cinta dengan bangsa, negara dan umatnya.
“Semoga IKADI terus dijaga oleh Allah, bisa menghadirkan keberkahan, bisa merealisasikan program-programnya, sehingga terwujud Indonesia yang baldatun toyibatun warobbul ghofur. Dan Indonesia yang dulu diperjuangkan, yaitu Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur,” kata Hidayat lagi.
Hidayat berharap, bersama seluruh komponen bangsa, Rakornas IKADI dapat berkontribusi menyelesaikan beragam persoalan. Termasuk tantangan dunia dakwah. Rakornas IKADI Tidak boleh hanya bersifat ceremonial saja. Apalagi, pesertanya datang dari seluruh Indonesi. Karena datang ke NTB tidak semudah ke Jakarta atau Pulau Jawa.
“Rakornas ini jangan sampai dimubazirkan. Buatlah kesepakatan yang bisa menghadirkan IKADI lebih kolaboratif dan kontributif, hebat, bermanfaat dan lebih berkah. Supaya dakwah Islam makin kokoh dan kuat, hingg makin kuat pula kontribusi umat Islam di Indonesia. Agar rahmatan lil alamin atas Islam, benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di NTB, Indonesia bahkan dunia,” pungkasnya.