image

Hadiri Pelantikan Pengurus Pusat KAMMI, HNW Ingatkan Sejarah Pergerakan Indonesia Pertama

Sabtu, 08 Februari 2020 12:14 WIB

 

Jakarta- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan bahwa organisasi pergerakan kepemudaan Indonesia saat ini, tidak lepas dari rentetan sejarah awal pergerakan tersebut ada, yang merupakan hasil dari pemikiran, peran dan kiprah pemuda-pemuda terpelajar Indonesia dahulu, dengan satu tujuan mulia menuju Indonesia merdeka.

Peran, pemikiran dan semangat para pemuda tersebut, menurut HNW, mesti menjadi teladan buat seluruh organisasi pergerakan kepemudaan di era kekinian. Hal tersebut diungkapkan HNW, saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) periode 2019-2021, di aula Museum Gedung Joang &singlequote;45, Menteng, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Tercatat dengan tinta emas sejarah perjuangan bangsa Indonesia, lanjut HNW, beberapa pemuda terpelajar Islam menjadi tonggak awal terbentuknya negara Indonesia melalui organisasi intelektual kepemudaan, antara lain kakak beradik Satiman Wirjosandjojo dan Soekiman Wirjosandjojo.

Satiman adalah pendiri &singlequote;Jong Java&singlequote; suatu organisasi kepemudaan yang didirikannya pada tanggal 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri Koro Dharmo. Sedangkan Soekiman adalah pencetus pertama istilah pergerakan Indonesia dengan mengubah nama organisasi kepemudaan &singlequote;Indonesische Vereeniging&singlequote; menjadi &singlequote;Perhimpunan Indonesia&singlequote; (organisasi pertama menggunakan nama Indonesia) pada tahun 1925. Pada tahun 1945, Soekiman menjadi Ketua Umum pertama partai Islam Masyumi.

&doublequote;Artinya, mereka para pemuda sekitar 100 tahun yang lalu, telah menorehkan prestasi luarbiasa, yang dampaknya dirasakan hingga saat ini. Semangat mereka, keberanian mereka, dari mulai pendirian organisasi, bersatu dalam sumpah pemuda, sampai menjadi bagian dari BPUPKI telah mengantarkan bangsa ini ke gerbang kemerdekaan. Pemuda saat ini mesti melanjutkan perjuangan mereka,&doublequote; ujar Pimpinan MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

HNW menegaskan bahwa dari perjalanan sejarah tersebut, ada yang bisa dimaknai dan diambil pelajarannya untuk bangsa Indonesia di masa sekarang ini, yakni sangat penting untuk hadirnya kembali peran kelompok pemuda terpelajar memberikan koreksi atas perjalanan bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.

&doublequote;Tentu saja peran pemuda saat ini bukan untuk meraih dan menghadirkan kemerdekaan. Namun, tugas pemuda masa sekarang adalah untuk mengawal dan menjaga cita-cita Indonesia merdeka,&doublequote; tandasnya.