image

Ketua Majelis Permusyawaratan Politik China: Selamat Hari Raya Idul Fitri

Senin, 27 Juli 2015 11:21 WIB

Setelah melakukan kunjungan ke Jawa Timur, Ketua Majelis Permusyawaratan Politik China, Yu Zhengsheng; dan delegasi, akhirnya diterima secara resmi oleh Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Gedung Nusantara IV, Ruang Delegasi, Komplek Parlemen, Jakarta, 27 Juli 2015.


Kedatangan Yu disambut dengan khimad oleh para pimpinan MPR. "Semoga kunjungan yang mulia yang telah dilakukan beberapa hari ini menyenangkan," ujar Zulkifli.


Dikatakan kunjungan Yu menunjukan hubungan China-Indonesia semakin baik dari waktu ke waktu di dalam berbagai bidang kerja sama. "Hal ini sangat menggembirakan," paparnya.


Kepada Yu, Zulkifli mengatakan tugas MPR secara hierarkhi paling tertinggi seperti melantik Presiden dan Wakil Presiden, melakukan amandemen UUD, serta melakukan sidang tahunan MPR untuk memfasilitasi laporan kinerja lembaga negara.


Ditambahkan tugas MPR adalah mengawal konstitusi dan mensosialisasikan 4 Pilar MPR. Sosialisasi ini penting sebab Indonesia sangat majemuk. Meski majemuk namun semua rakyat memiliki hak yang sama tak dibedakan oleh masalah suku, agama, ras, dan antargolongan. "Di sini tak ada aturan yang membeda-bedakan," papar Zulkifli.


Dicontohkan di Provinsi NTT meski mayoritas penduduknya beragama Katolik namun Ketua DPRD nya beragama Islam. Demikian pula di Jakarta, Gubernurnya seorang non Islam meski mayoritas warga Jakarta ummat Islam.


Lebih lanjut diungkapkan di sini rumah ibadah berdampingan dan hal demikian hal yang biasa. Dikatakan meski rakyat Indonesia mayoritas umat Islam namun ummat Islam di Indonesia berbeda dengan ummat Islam di Timur Tengah.


Yu dalam kunjungan itu merasa senang sebab diterima dengan ramah dan terbuka. "Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan ini," ujarnya. Diakui bahwa kunjungan dirinya saat ummat Islam di Indonesia sedang merayakan hari raya idul fitri. "Saya mengucapkan Hari Raya Idul Fitri," ujarnya. Diakui dirinya merasakan kemeriahan hari raya idul fitri.


Seperti apa yang dikatakan Zulkifli, Yu juga mengungkapkan bahwa di negaranya juga ada keberagaman etnis, suku, bahasa dan agama. Menurutnya mereka diperlakukan secara sama dan setara bahkan etnis yang tertinggal didorong lebih khusus.


Bagi Yu, seluruh rakyat China bebas menganut agamapun namun ditegaskan kekuatan asing tak boleh mencampuri urusan agama. Dalam soal kerukunan ummat, Yu mengatakan menjelang hari raya imlek seluruh tokoh ummat agama diundang makan dan di acara itu dilakukan dialog antarumat beragama.


Diakui kunjungan ke Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan kerja sama hubungan kedua negara. Kerja sama kedua negara bisa terjalin, menurut Yu karena kedua negara mempunyai isu yang sama. 


Dikatakan saat dirinya berkunjung ke Jawa Timur, dirinya merasa senang sebab melihat Jembatan Suramadu. Jembatan itu disebut bukti hubungan yang kokoh kedua negara. Proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung sebagai proyek kedua negara juga diharapkan segera terealisasi.