image

Pemerintah China Dukung Pengusaha Berinvestasi Di Indonesia

Senin, 27 Juli 2015 08:41 WIB

Ketua Perhimpunan Pengusaha Indonesia-Tionghoa, Kiki Bakrie, mengakui hubungan Indonesia dan China sudah sudah terjalin ratusan tahun yang lalu. Dikatakan pada masa lalu Laksamana Cheng Ho pada Dinasti Ming telah melakukan kunjungan ke nusantara beberapa kali. "Kisah Cheng Ho sangat terkenal di sini," ujarnya.


Lebih lanjut dalam dalam pertemuan antara Ketua Majelis Permusyawaratan Politik China, Yu Zhengsheng; dan Ketua MPR RI, Zulkifki Hasan; di Hotel Shangrila, Jakarta, 26 Juli 2015, Kiki mengatakan, saat ini hubungan China-Indonesia telah genap 65 tahun. Hubungan yang terjalin berkembang di berbagai bidang. "Ini sangat menggembirakan," ujarnya.


Hubungan yang terjalin diakui oleh Kiki meningkat pada bidang energi dan sumber daya alam. "Bisa terjadi karena hubungan bilateral yang semakin meningkat," paparnya. Ditambahkan kerja sama juga melebar pada bidang pendidikan, militer, dan bidang maritim.


Pada tahun 2013 diungkapkan bahwa Presiden SBY meningkatkan hubungan kedua menjadi strategic partnership menyeluruh. Dengan demikian maka hubungan kedua negara memasuki halaman baru.


Upaya Presiden SBY ini ditingkatkan dengan langkah Presiden Jokowi yang merancang pembangunan maritim dan meluncurkan jalur sutera Abad XI. Menurut Kiki hubungan kedua negara diharapkan bisa menciptakan stabilitas politik di Asia dan mensejahterakan rakyat kedua negara.


Zulkifli Hasan dalam sambutan mengatakan hubungan China dan Indonesia telah terjadi di masa Kerajaan Sriwijaya, jauh sebelum Cheng Ho melakukan kunjungan ke nusantara.


Diakui hubungan kedua negara meningkat 11 tahun terakhir ini dalam berbagai bidang. Hubungi diakui semakin meningkat terbukti saat pelaksanaan KAA, Presiden China datang ke Indonesia hingga 4 hari. "Ini satu kehormatan besar dan menunjukkan betapa dekatnya hubungan kedua negara," ujarnya.


Diakui China merupakan negara besar yang telah menjadi kekuatan baru di dunia internasional. Ditegaskan kehadiran Ketua Majelis Permusyawaratan Politik China diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan hubungan kedua negara demi untuk memakmurkan rakyat.


Yu Zhengsheng dalam sambutannya menuturkan hubungan kedua negara sangat baik karena mempunyai pandangan yang sama yakni kesetaraan.


Dikatakan, China dan Indonesia menentang intervensi masalah dalam negeri dan masalah international harus diselesaikan lewat musyawarah. "Dalam menangani masalah dalam negeri kita harus menggunakan prinsip kesetaraan," ujarnya.


Dihadapan para pengusaha Yu menuturkan bahwa dirinya mendukung pembangunan manufaktur pindah ke negara lain. Untuk itu Pemerintah China mendukung para pengusaha untuk menanamkan investasinya ke luar negeri.


Diakui Indonesia merupakan negara yang letaknya strategis, mempunyai sumber daya manusia yang cukup.Untuk itu dirinya mendorong pengusaha China agar berinvestasi di Indonesia. "Ini perlu kerja sama," ujarnya."Kalau Indonesia berkembang dengan baik, juga akan bermanfaat bagi China," tambahnya.