image

Raja Salman Akan Prioritaskan Penambahan Kuota Haji Untuk Indonesia

Selasa, 24 Desember 2019 09:33 WIB

 

RIYADH - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, untuk menambah kuota haji jamaah Indonesia dari 231 ribu menjadi 250 ribu. Besarnya antusias dan penduduk muslim Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa, menyebabkan masa tunggu berangkat haji bisa mencapai 20 tahun lebih. 

&doublequote;Alhamdulillah Raja Salman mengatakan akan upayakan sekuat tenaga tambahan kuota haji dari 231 ribu menjadi 250 ribu untuk memenuhi permintaan aspirasi rakyat Indonesia yang sudah dianggapnya sebagai saudara kandung sendiri dan menyampaikan salam hangat untuk Presiden Jokowi.” ujar Bamsoet saat bertemu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, di komplek Kerajaan Arab Saudi, Senin (23/12/19).

Turut hadir dalam kunjungan kehormatan tersebut Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani, Syarif Hasan, Zulkifli Hasan, Asrul Sani, Jazilul Fawaid, Fadel Muhammad, Nusron Wahid, Darul Siska, Idris Lalena dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

“Kami memahami bukan hanya penduduk Indonesia saja yang ingin menunaikan ibadah haji, melainkan seluruh umat muslim dunia. Namun mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar dunia, kami memohon kepada Raja Salman agar kuota haji Indonesia ditambah. Penambahan itu bisa memangkas waktu tunggu setidaknya menjadi dibawah 10 tahun. Sehingga bisa mempercepat penduduk Indonesia menunaikan rukun Islam kelima, menunaikan ibadah haji,&doublequote; tegas Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI dan Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menilai, Arab Saudi merupakan negara mitra strategis bagi Indonesia. Bukan hanya untuk urusan politik dan ekonomi saja. Melainkan juga urusan sosial dan budaya. Banyak para tokoh agama Islam Indonesia dari berbagai organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan lainnya, menimba ilmu agama di Arab Saudi. 

&doublequote;Bahkan sejarah mencatat, ada tiga ulama besar Indonesia yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram. Yakni Syeikh Junaid Al Batawi, Imam Nawawi Al Bantani, dan Syikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Ini menandakan begitu dekatnya hubungan emosional antara Indonesia dengan Arab Saudi,&doublequote; tutur Bamsoet.

Bamsoet juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan bersejarah Raja Salman ke Indonesia, dan sambutan yang disampaikan dalam sidang Paripurna parlemen Indonesia. Indonesia mendapat kehormatan karena kunjungan Raja di Bali bahkan di perpanjang. Hal itu menandakan dekatnya Indonesia di hati Raja Salman.

Bamsoet menegaskan, Parlemen Indonesia sangat mendukung realisasi MOU antara Kerajaan Saudi dengan Pemerintah Indonesia. Untuk kepentingan kedua negara, MPR RI juga siap kuatkan hubungan antara ke dua negara dengan meningkatkan diplomasi parlemen, antara MPR RI bersama dengan Majlis Syura Arab Saudi.

Dalam pertemuan dengan Raja Salman tersebut, Bamsoet juga menyampaikan bahwa Raja Salman menyambut baik inisiatif MPR RI yang mengajak Majelis Syuro Arab Saudi mempopori pembentukan Forum Majlis Syura se dunia, khususnya anggota OKI.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Kadin Indonesia ini juga menitipkan para warga negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, baik di proyek perluasan kawasan Masjidil Haram maupun yang bekerja di berbagai sektor industri dan jasa rumah tangga. Sebagai sesama negara berpenduduk muslim, sudah seyogyanya mengedepankan persaudaraan sesama muslim.

&doublequote;Kami berharap semua warga negara kami yang bekerja disini diberlakukan secara baik, selayaknya Rasulullah memperlakukan umatnya dengan cinta dan kasih sayang. Begitupun warga Arab Saudi di Indonesia yang kami jamin keselamatan lahir dan bathinnya. Jikapun ada beberapa dinamika dan permasalahan, kita bisa kedepankan dialog untuk penyelesaiannya,&doublequote; pungkas Bamsoet. (*)