image

HNW Apresiasi Aksi 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia, dukung Kemerdekaan Palestina, tolak Genosida dan Penjajahan Israel

Rabu, 08 Mei 2024 18:00 WIB

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA, mengapresiasi dan mendukung penuh aksi damai 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah yang menentang  Aksi genosida Israel di Jalur Gaza  serta penjajahan Israel terhadap Palestina, dan  mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan juga diberikan Hidayat Nur Wahid kepada warga Muhammadiyah, termasuk para guru, dosen, kepala sekolah, profesor hingga rektor di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia yang telah mendukung aksi damai serentak diberbagai daerah diseluruh Indonesia, Selasa siang, 7 Mei 2024 itu. Yang bahkan juga diikuti oleh Sekolah2 Muhammadiyah sejak tingkat SD/MI hingga SMA/MA si Indonesia.

Keputusan menentang Israel dan mendukung Palestina Merdeka, yang  diambil Forum Rektor PT Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah menurut Hidayat Nur Wahid adalah  peran mensejarah, melanjutkan perjuangan bela Palestina yg dimulai oleh  tokoh bangsa Indonesia dan juga kader Muhammadiyah Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Kahar Muzakkir adalah orang pertama Indonesia yang menentang intervensi Israel atas Palestina.

"Saat itu beliau masih  kuliah di Kairo, tahun 1931, saat masih berumur 31 tahun, beliau dipercaya menjadi sekretaris asSayyid Al Amin Al Husaeni, pimpinan perjuangan untuk Palestina. Pada 1937 Kahar Mudzakkir sesudah beliau pulang ke Indonesia terpilih  menjadi pimpinan delegasi ormas Indonesia pada konferensi menentang Israel yang berlangsung  di Syiria. Di belakang hari Kahar Muzakkir terpilih  menjadi anggota BPUPKI, Panitia 9, mendirikan UII dan menjadi  pahlawan nasional Bangsa  Indonesia," ungkap HNW.

Dukungan terhadap aksi damai Perguruan Muhammadiyah menentang Israel itu, disampaikan Hidayat Nur Wahid disela kesibukannya, hadir dan menyampaikan sambutan, pada acara penyerahan Penghargaan Penghafal Al-Quran Angkatan Ke-Empat, Pondok Pesantren Tahfiz Al Quran dan Bahasa Arab Bina Madani, Jalan H.E. Sukma (Gg. Siliwangi), Harjasari, Bogor Selatan, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Dukungan Muhammadiyah terhadap kemerdekaan Palestina, melalui aksi damai, ini menurut HNW adalah aksi yang fenomenal. Karena aksi tersebut dilaksanakan oleh ormas terbesar ke dua di Indonesia, dan dilakukan secara   damai padahal melibatkan ratusan kampus dan sekolah. Bahkan aksi damai Muhammadiyah, itu merupakan dukungan dan sejalan dengan gerakan serupa yang dilakukan mahasiswa internasional, diberbagai wilayah negara. Mulai dari Amerika, Eropa, Australia, Selandia Baru,termasuk yang di Turki dan berbagai Kampus di Indonesia dllnya.

"Aksi damai, itu juga mendukung sikap pemerintah melalui Menlu Retno L. P. Marsudi, yang konsisten menolak Israel. Termasuk menolak membuka hubungan diplomatik  dengan Israel, karena negara tersebut menjajah Palestina. Padahal penjajahan, itu  tidak sesuai dengan konstitusi," kata HNW menambahkan.

Pada saat yang sama, kata HNW Hamas telah menerima tawaran  genjatan senjata dari Amerika, Mesir dan Qatar. Tetapi Israel justru menolak dan melanjutkan kejahatan perang dan genosidanya di Rafah.

"Nyatanya, hingga semalam, Israel terus membombardir  Rafah dan menjatuhkan banyak korban kalangan sipil di Palestina. Itu artinya Israel mempertahankan sikapnya sebagai teroris dan pelaku genosida yang menolak perdamaian. Karena itu sudah seharusnya, Amerika Serikat dan masyarakat internasional sadar dan memberi hukuman atas kejahatan2 kemanusiaan Israel. Dan kalau terus membangkang harusnya ada sanksi hukum, ekonomi, sosial dan politik dari masyarakat internasional, demi menyelamatkan kemanusiaan, hukum dan peradaban global," pungkas Hidayat Nur Wahid.

Seperti diketahui, pada hari Selasa (7/5/2024) perguruan Muhammadiyah diberbagai daerah di Indonesia menggelar aksi damai menentang Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Aksi ini dilakukan secara serentak, sesuai keputusan Forum Rektor PT Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.