image

Palestina Dapat Simpati Dunia, HNW: Sebelum Indonesia Merdeka, Muhammadiyah Telah Konsisten Perjuangkan Pembebasan Palestina

Jumat, 27 Oktober 2023 22:37 WIB

Tangsel - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, Lc, MA atau HNW mengapresiasi sikap istiqamah dan konsisten dari Muhammadiyah untuk membela bangsa Palestina.

Selain hal itu, bentuk konsistensi Muhammadiyah yang secara ideologis merujuk kepada Alquran dan asSunnah, mengajarkan untuk saling tolong menolong dan memperjuangkan kebenaran seperti hak kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk kemunkaran seperti penjajahan Israel.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan MPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam acara Kajian Integrasi Ilmu UMJ dengan tema 'Pandangan Muhammadiyah Dalam Menyikapi Isu Kemanusiaan dan Kemerdekaan Palestina', di aula Masjid At-Taqwa, Kompleks Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cireundeu, Kota Tangerang Selatan, Jumat (26/10/2023).

Hadir dalam acara itu, Warek II mewakili Rektor UMJ, Ketua LPP-AIK Drs. Fakhrurazi, MA, mantan Dubes Bunyan Saptono yg juga Pimpinan MUI bidang Hubungan Luar Negeri, dan civitas akademika UMJ sebagai peserta kajian.

HNW selanjutnya menyampaikan bahwa dengan pendekatan ilmiah quraniyah progressif sebagaimana diajarkan oleh KH. A. Dahlan, pendiri Muhammadiyah, saat mengajarkan paham yang benar dalam aksi nyata terkait surah alMa’un.  

Wajar bila Muhammadiyah mudah konsisten untuk berpihak kepada perjuangan Palestina dan menolak kejahatan penjajahan Israel. Karena mereka mendapatkan bukti bagaimana Israel memberlakukan penyebaran kebohongan publik bahwa Hamas memenggal kepala 40-an anak-anak.

Nyatanya, justru Hamas membuktikan secara terbuka hal sebaliknya, sesuai ajaran Al-Qur'an dan asSunnah, mereka dibekali dengan nilai-nilai utama bahkan saat berjihad, tidak boleh membunuh anak-anak dan orang tua.

Dan itulah fakta yang didapati oleh berbagai keluarga Israel yang ditawan Hamas, dimana mereka memberi kesaksian terbuka bahwa justru Hamas sangat menghormati anak-anak dan melindungi, sebagaimana ajaran Al-Qur'an dan asSunnah, tidak sebagaimana hoax yang disebar oleh pihak israel.

Dari berbagai peristiwa seperti di atas, wajar bila banyak tokoh Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka sudah menggaungkan seruan dukung perjuangan bangsa Palestina, agar tidak dijajah oleh Israel.

Ada 2 tokoh senior Muhammadiyah yang sejak dari sebelum Indonesia merdeka,  selalu konsisten membela Palestina dan menolak penjajahan Israel. Yang pertama adalah KH. Abdul Kahar Muzakkir seorang kader Muhammadiyah yang pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia belajar di Kairo dan menjadi sahabat dari tokoh pejuang Arab Palestina yaitu asSayyid alAmin alHusaini, Mufti Palestina.

Salah satu kiprahnya adalah, untuk merespon penjajahan Israel atas Palestina, pada tahun 1937 Kahar Muzakkir tokoh Muhammadiyah yang dipercaya membawa mandat dari 34 organisasi di Indonesia, menghadiri Konferensi Bloudan di Syria yang dengan tegas menyerukan pentingnya pembelaan Palestina agar tidak dijajah oleh Israel.

"Jadi sejak tahun 1937, tokoh Muhammadiyah telah berperan serta secara langsung, mewakili Indonesia, membela dan membersamai perjuangan bangsa Palestina agar tidak dijajah oleh Israel,” ujarnya.

Kemudian, lanjut HNW, tokoh berikutnya adalah Bung Karno.  Presiden Pertama RI ini, yang dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah, menolak pengakuan Israel atas kemerdekaan Indonesia. Mengapa ditolak, ada dua alasan beliau. Pertama, Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama jelas menyebut dimana posisi Indonesia terhadap penjajah.

Kedua, jika Bung Karno sampai menerima pengakuan Israel, maka Indonesia harus melakukan apa yang disebut sebagai Asas Resiprokal yaitu, asas timbal balik. Kalau Israel mengakui Indonesia maka Indonesia harus mengakui Israel. Bung Karno juga lebih memilih tidak mengundang Israel hadir dalam Konferensi Asia Afrika tapi malah mengundang tokoh mufti Palestina asSayyid al Amin alHusaini.

Bahkan tahun 1962, bung Karno menegaskan, Selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina, maka selama itu juga Israel masih menjajah, dan selama itu juga Indonesia tidak mempunyai hubungan dengan Israel. Sikap yang jelas dan tegas dari tokoh-tokoh Muhammadiyah ini sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan ketentuan Konstitusi UUD '45, serta peran sejarah yang semestinya diambil oleh penerus Muhammadiyah.

"Saya berharap, Muhammadiyah yang mempunyai tradisi membela Palestina dan khazanah intelektual, dengan mudah bisa membuktikan kesalahan dan kejahatan framing dan pemutarbalikan fakta yang dilakukan penjajah Israel," imbuhnya.

HNW juga berharap, Muhammadiyah dapat terus istiqamah membela Palestina, dengan menghadirkan pemimpin Indonesia ke depan  seberani KH. Kahar Muzakkir dan Bung Karno, yang memiliki spirit komitmen bela Palestina tolak penjajahan Israel.

"Pemimpin itu juga mesti berani melobi efektif OKI dan negara-negara yang mendukung perjuangan Palestina seperti Rusia dan China, dan kemudian maju ke Sidang PBB untuk membela Palestina dan dengan lantang menyuarakan bahwa penjajahan di dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," pungkasnya.


Anggota Terkait :

Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.